Argentina Masih Terbelah
Buenos Aires,-
Kemenangan 2-1 atas Peru menjaga nyala api harapan Argentina untuk lolos ke Piala Dunia 2010. Tapi hasil itu belum menjadikan perbedaan sikap di pendukung Tango jadi surut.....
Argentina naik satu peringkat ke posisi empat berkat kemenangan alot atas Peru. Peluang Albicelestes untuk menyabet satu tiket otomatis ke Afrika Selatan jadi terbuka lagi.
Kemenangan itu sangat melegakan semua pihak, termasuk pelatih Diego Maradona. Pasalnya, Maradona adalah orang yang paling bertanggung jawab atas hitam-putihnya perjalanan Argentina.
Banyak pihak merasa bahwa Maradona tidak layak mengarsiteki Argentina, meski banyak orang yang berpendapat sebaliknya. Kemenangan atas Peru belum mampu menghilangkan segregasi sikap itu.
"Maradona adalah idola terhebat di sepakbola Argentina. Tapi bilan Anda bertanya kepada orang, 50 persen di antara mereka, termasuk saya, akan bilang kalau Maradona harusnya tak melatih," kata Carlos Andrade, sopir taksi di Buenos Aires, kepada Reuters.
"Dia tidak punya pengalaman. Itu hal yang senang kami lakukan di Argentina--dari Presiden sampai pelatih timnas. Semua orang harus berimprovisasi," keluh Andrade lagi.
"Saya ingin Argentina maju ke Piala Dunia dan menjuarainya. Namun mereka harus mengubah cara mereka bermain," cetus Maximiliano Reynosa, seorang pemuda pengantar pizza.
"Tak ada yang memungkiri, Maradona adalah pemain terhebat, tapi sebagai pelatih dia medioker. Kami harus bergantung pada gol di menit terakhir dari pemain berusia 35 tahun," keluh Reynosa.
Andrade dan Reynosa ada di kubu kontra, tapi masih banyak yang yakin pada kemampuan Maradona. Mereka percaya tim Tango akan lolos ke Afsel dengan cara mengalahkan Uruguay pada Rabu (14/10).
"Maradona yang terbaik. Dia adalah dewa. Di masa lalu, dia memberi kami kesialan, tapi dia menang hari ini dan dia akan melakukan yang terbaik dengan izin Tuhan," sambut Florencia Sassani, mahasiswi 21 tahun yang mengenakan seragam biru-putih khas Albicelestes.
Kemenangan 2-1 atas Peru menjaga nyala api harapan Argentina untuk lolos ke Piala Dunia 2010. Tapi hasil itu belum menjadikan perbedaan sikap di pendukung Tango jadi surut.....
Argentina naik satu peringkat ke posisi empat berkat kemenangan alot atas Peru. Peluang Albicelestes untuk menyabet satu tiket otomatis ke Afrika Selatan jadi terbuka lagi.
Kemenangan itu sangat melegakan semua pihak, termasuk pelatih Diego Maradona. Pasalnya, Maradona adalah orang yang paling bertanggung jawab atas hitam-putihnya perjalanan Argentina.
Banyak pihak merasa bahwa Maradona tidak layak mengarsiteki Argentina, meski banyak orang yang berpendapat sebaliknya. Kemenangan atas Peru belum mampu menghilangkan segregasi sikap itu.
"Maradona adalah idola terhebat di sepakbola Argentina. Tapi bilan Anda bertanya kepada orang, 50 persen di antara mereka, termasuk saya, akan bilang kalau Maradona harusnya tak melatih," kata Carlos Andrade, sopir taksi di Buenos Aires, kepada Reuters.
"Dia tidak punya pengalaman. Itu hal yang senang kami lakukan di Argentina--dari Presiden sampai pelatih timnas. Semua orang harus berimprovisasi," keluh Andrade lagi.
"Saya ingin Argentina maju ke Piala Dunia dan menjuarainya. Namun mereka harus mengubah cara mereka bermain," cetus Maximiliano Reynosa, seorang pemuda pengantar pizza.
"Tak ada yang memungkiri, Maradona adalah pemain terhebat, tapi sebagai pelatih dia medioker. Kami harus bergantung pada gol di menit terakhir dari pemain berusia 35 tahun," keluh Reynosa.
Andrade dan Reynosa ada di kubu kontra, tapi masih banyak yang yakin pada kemampuan Maradona. Mereka percaya tim Tango akan lolos ke Afsel dengan cara mengalahkan Uruguay pada Rabu (14/10).
"Maradona yang terbaik. Dia adalah dewa. Di masa lalu, dia memberi kami kesialan, tapi dia menang hari ini dan dia akan melakukan yang terbaik dengan izin Tuhan," sambut Florencia Sassani, mahasiswi 21 tahun yang mengenakan seragam biru-putih khas Albicelestes.
0 komentar: